Tak terasa kuliahku di Jogja sudah berjalan
dua semester..
Mungkin bagiku cukup melelahkan..
Karena banyak hal yang terjadi disana..
Kuliah teologi yang tak pernah kubayangkan
sebelumnya, t’lah memberikan sedikit gambaran masa depanku.
Aku pengen sedikit mengingat satu tahun itu.
............................................................
Pertama kaliku datang ke Jogja dengan segala
keraguan dihati,
Sedikit membuatku gugup saat itu.
Pertama kali masuk kamar asrama putra 313
rasanya kesepian banget,
Aku ingat waktu itu, hari pertama aja udah
kangen rumah. Menyedihkan.
Kuliah pertamaku saat itu dimulai tanggal 28
Agustus 2012, dengan pengenalan jadwal mata kuliah semester gasal.
Mata kuliah ‘sorgawi’ itu terus menatapku. Hehe.
Kesulitan pertamaku saat itu adalah mahalnya
harga buku-buku kuliahku.
Aku sampai nangis karena masalah ini, aku
sudah terlalu banyak membebani seorang ibu yang berstatus single parent. Aku tak ingin menambah bebannya lagi.
............................................
Aku sadar, aku bukanlah orang yang sempurna
dalam menyenangkan hati orang tuaku.
Tapi aku ingin terus berusaha bersyukur dan menyenangkan hati mereka,
sekalipun hanya sedikit.
Aku bisa dan mampu seperti ini cuma karena ibu
dan almarhum ayahku.
Semangat. Totalitas dalam berkerja. Gigih. Tak
ingin menyerah. Egois. Ambisi.
Semua hal itu ada dipikiranku sampai sekarang.
Bahkan sepeninggal ayah, ibu rela melakukan
apapun buatku, pinjam uang, jual harta benda, dan.. ah.. itu terlalu banyak..
aku tak sanggup memikirkannya..
Aku masih ingat sebelum kuliah, ibu rela
menjual perhiasan pernikahannya hanya untuk dibuat cicilan uang DP laptopku.
Aku sungguh tak ingin membuatnya
kecewa, sekalipun itu sulit.
........................................
Apalah dayaku, aku cuma bisa beli buku semampuku.
Satu demi satu. Aku sabar menunggu
Hmm.. yang bisa aku ingat.. aku cuma bisa
berdoa pada TUHAN saat itu..
Tanggal 30 Agustus, untuk pertama kalinya aku
melihat Bams samsons ada didepan mataku secara langsung.
Konser Giving My Best(GMB) di Gpdi Sosrowijayan
Yogyakarta.
Mereka tampil sangat keren. Aku bersyukur
punya teman kamar yang baik seperti Onesiforus, sekalipun dia anak ingusan yang
pertama aku kenal di Jogja. Haha
Tanggal 2 September, untuk pertama kalinya aku
ke gereja di Jogja, di GKI Gejayan.
Dan malamnya adalah pemilihan BPH pengurus
Asrama tahun 2012/2013.
Malam yang kurang beruntung bagiku. Aku
mencalonkan diri sebanyak tiga kali, tapi tak ada yang berhasil. Mungkin belum
waktunya.
Untuk pertama kalinya gagal
masuk pengurus selepas masa SMA.
Baru kali ini, aku ‘belum’ dipercaya oleh
orang-orang disekitarku. Haha.
Selama di SMP dan SMA, entah itu digereja
ataupun disekolah, aku pasti terpilih jadi pengurus inti.
Hmm.. mungkin karena mereka belum begitu
mengenalku.
Kamar 313 menjadi basecamp yang cukup
menyenangkan buatku,
kakak kamar: Zefanya Duta Prasetya, singkat
aja, orang yang ngaku ganteng tapi kagak punya cewek.
Teman kamar: Bikha Manda, memang sih ‘agak’ ganteng,
keren dan cool, tapi aku jarang melihat dia membaca buku kuliahnya, lebih
sering liat dia maen laptop. Intinya, dia tu cowok yang pemalas dan suka tidur,
sama kaya Yogie, sepupu ingusannya. Kalau Onesiforus.. yah udah aku jelaskan
diatas.. oh ya tambahan.. dia anak cheater game yang menyebalkan, suka maen DoTa,
sering ngomong2 sendiri waktu dikamar, dan yang terakhir.... hmm.. anak yang
paling sering terlihat galau ketika ditolak cewek.....
Ketika ada mereka bertiga dikamar, jangan
harap ada udara segar disana! Karena mereka hobby ‘bakar rupiah’.. sekalipun
kami pernah bersih-bersih kamar bersama, aku bisa jamin kebersihan itu akan
bertahan paling lama 24 jam, dan setelah itu.. ya tetap seperti semula. Berantakan.
Kalau bicarain tentang ketiga anak itu.. hmm..
apa ya.. Mereka kadang menyebalkan, tetapi terkadang mereka juga menyenangkan
dan membantuku.
Ritual awal bulan kami adalah mengunci pintu
kamar, dan menikmati ‘terang bulan’.
Kalau saja ada perhargaan kepada kamar
tersolidaritas, mungkin kamar 313 akan jadi nominasinya.
Karena jikalau satu anak mau makan, pasti semuanya
ikut makan. Keren kan? Emang.
Salah satu hal yang ga pernah akan tak lupain
adalah kepedulian kami sebagai ‘keluarga’.
Mas Zefa sekalipun dia adalah anak Djarum
Super alias djarang dirumah suka pergi, dia selalu
menanyakan perkembangan kuliah adek-adek kamarnya, entah itu nilai, atau
apalah.
Karena dia kakak kamar, yaa bisa dibilang dia
ketua gengnya 313.
Dia pun membuat peraturan terbaik yang pernah
ada. Cuma satu pasal peraturannya. Yaitu...
Pasal satu “Kamar ini
tidak ada peraturan”.
Singkat. Tapi berisi.
Kebersamaan kami tidak hanya saat senang saja.
Ketika ada satu anak yang sakit, pasti dia
diambilkan makan dan dicarikan obatnya. Selalu
begitu.
Aku juga ingat, waktu om aku meninggal, mereka
sampek rela nganterin aku ke Klaten jam 9 malam.
Hehe. Kisah yang tak terlupakan.
Suka duka dalam kehidupan kami, tlah terlewati
bersama.
Akupun berharap kebersamaan ini takkan
berhenti sampai disini saja.
Retreat pertama angkatan kami saat itu tanggal
28-30 September di Pangesti Wening, Ambarawa.
Retreat yang agak asing buatku, karena
dibawakan dengan suasana kontemplatif Katolik.
Jadi selama itu, kebanyakan hanya merenung dan
reflektif bagi diriku.
Tanggal 30 sampai 31 Oktober adalah tanggal
dimana untuk pertama kalinya aku terlibat dalam acara besar kampus, yaitu dies
natalis jubelium UKDW.
Tanggal 30nya aku jadi penari etnis jawa
dengan mbak Arum dan mbak Kitin(ibadah jubelium),
Terus tanggal 31nya aku jadi singer dalam
konser musik jubelium UKDW 2012.
Mungkin tidak begitu sempurna, tapi itu awal
yang baik buatku.
Hobby musikku disini berubah, yang biasanya
jadi guitarist dan bassist, berubah menjadi drummer.
Pertama kali dipercaya oleh angkatan 2012
yaitu saat makrab, disitu kami menampilkan drama musikal sederhana dengan tema
anak muda zaman sekarang.. PERCINTAAN.. hehe.
Hasilnya pun agak lumayan, walaupun ada miss sedikit dalam permainan drumku.
Dalam semester gasalku, ada satu pembinaan
kampus yang tidak bisa aku lupakan, P3DM.
Yang membuat pembinaan ini spesial adalah
tugas aksi sosialnya, aku jadi tukang parkir jalanan. Hehe.
Aku belajar banyak hal dalam membantu Pak Juni
sebagai tukang parkir, rasa syukur, ketabahan, perjuangan serta kelembutanya
sebagai seorang ayah dalam mencukupi kebutuhan keluarganya.
Tangan dan jemariku terasa sakit sekali waktu
itu, padahal hanya tiga jam bekerja. Bagaimana dengan tangan pak Juni yang
sudah 6 tahun bekerja ya? Pasti jauh lebih dari itu.
Pertama kali liat True Worshipper live tanggal
2 Desember 2012 di GBI Aletheia.
Sidney Mohede dan kawan-kawan. Keren abis!!
Di UKDW aku juga ikut teater kampus, namanya
Terong Sidji.
Pentas pertamaku saat itu saat natal kampus
tanggal 17 Desember.
Enjoy banget ikut teater ini, ga ada rasa
tertekan yang cukup berarti.
Kuharap, ini cukup membekali talentaku
kedepannya.
Pembinaan yang diadakan di Asrama memang
sedikit melelahkan buatku, tapi sejauh ini, tak ada yang percuma begitu saja.
Mulai dari pembinaan spiritualnya ‘romo’
Stefanus, pembinaan gitarnya ‘Bang Io’, sampek pembinaan vokalnya kak Fey.
Semua itu semakin menumbuhkanku sebagai anak muda calon generasi bangsa ini. Hehe.
Pelayanan musik kampusku saat itu saat ibadah
paskah kampus 2013, lagi-lagi aku jadi drummer.
Aku bersyukur mereka mempercayakan aku dalam
pelayanan kampus ini.
Ternyata ga gampang ya nyontoh Echa Soemantri.
Hahaha.
And the
last, it’s about pelayanan sekolah minggu pertamaku.
Debut guru sekolah minggu pertamaku saat itu
tanggal 10 Maret 2013 di GKI Gondomanan.
Satu hal kenapa aku tertarik pelayanan ini
adalah karena aku suka anak-anak kecil. Hehe.
Pelayanan pertamaku di sini adalah sebagai
pemain musik.
Aku secara pribadi rindu, agar gereja ini
semakin berkembang pelayanannya.
Disini aku juga merasakan gimana pusingnya
menjadi guru sekolah minggu.
Cerita ga didengerin, tanya ga dijawab, de el
el. Emang dasar anak kecil. Hehe.
Tetapi sejauh ini, pelayananku dibidang ini
cukup menyenangkan buatku.
Aku bisa menjalaninya dengan enjoy.
Secara ga langsung, ini juga membuat pikiranku
refresh lagi sebelum kembali ke
kampus lagi.
Dua semester yang cukup berkesan bagiku.
Akupun sadar, banyak kesalahan yang aku buat
selama itu.
Tak banyak yang bisa aku ubah, selain
merenungkan dan menyesalinya.
Tetapi ketika aku kembali menatap masa
depanku... aku sadar...
Mungkin tantangan didepanku nanti akan semakin
banyak.
Aku tak berdoa pada TUHAN agar Dia mengurangi
ujian-Nya terhadapku..
Aku cuma berdoa, agar kekuatan dan kemampuanku
semakin ditambahkan untuk menghadapi semua ujian dan proses kehidupanku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar